RANCANG BANGUN DETEKTOR TSUNAMI BERBASIS NODE MCU DAN BUZZER (STUDI KASUS PANTAI BAJUL MATI MALANG JAWA TIMUR)

10:50 AM

Oleh : Winda Nur Afni, Amalia Hidayati, dan Nur. A. Lazuardina


Peminatan Geofisika, Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Isam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang


Berdasarkan riset LIPI yang ditulis oleh tirto.id menjelaskan bahwa pantai selatan pulau jawa rawan tsunami karena berada di zona rawan gempa akibat tumbukan antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia. BMKG menyebutkan bahwa isu potensi gempa dan tsunami di selatan Pulau Jawa bisa terjadi kapan saja sepanjang pantai selatan Malang, Salah satunya yaitu Pantai Bajul Mati yang berada di Desa Bajulmati Kelurahan Gajahrejo Kecamatan Gedangan Kabupaten.  Gempa dan tsunami di sekitar pantai selatan Jawa tidak dapat diprediksi dengan baik. Oleh karena itu diperlukan Tsunami Early warning System.


Selain letak geografis pantai Bajul Mati yang berada diatas lempeng benua, letak pantai Bajul Mati berada berdampingan dengan jalan raya. Di Desa Bajulmati juga terdapat sekolah dasar, dimana disana banyak anak-anak kecil yang masih membutuhkan edukasi tentang mitigasi bencana. Oleh karena itu kami menfokuskan mitigasi bencana dengan menggunakan alat Tsunami Early warning System dan memeberikan edukasi baik formal maupun nonformal di panntai Bajul Mati. Salah satu tanda akan terjadinya tsunami yakni terjadinya surut air laut yang begitu mencolok, sehingga pada kesempatan ini kami menggunakan sensor ketinggian  air laut sebagai  indikator awal terjadinya tsunami.

Gambar Letak Pantai Bajul Mati (Sumber. Google Earth)

Gambar Patai Bajul Mati (Sumber web.)

Beberapa alat yang digunakan dalam perancangan Indonsian Tsunami Early Warning System (InaTWES) :
1.    Node MCU sebagai otak dari alat detector tsunami.
2.    Sensor ultrasonik sebagai sensor ketinggian air laut.
3.    RTC DS1307 digunakan untuk memperoleh data waktu secara realtime.
4.    Modul MicroSD Card digunakan untuk menyimpan data ketinggian air laut
5.    Smartphone sebagai penerima informasi.
6.    Kabel sebagai penghubung. 
7.    Buzzer sebagai peringatan tsunami.

Gambar Blog Diagram Alir Sistem


Ketinggian air laut akan di baca oleh sensor jarak dan dibaca secara real time oleh RTC. Data-data dari sensor dan RTC akan  diteruskan pada Node MCU. Node MCU telah diprogram untuk memberikan sinyal ketika keadaaan pasang laut dan surut. Sinyal dikirimkan melalui jaringan wifi pada smartphone dan disimpan di Micro SD. Selain itu pada ketinggian tertentu dan pada surut tertentu buzzer akan berbunyi memberikan sinyal bahwa akan terjadi tsunami.

Perancangan sistem terdiri dari perancangan hardware, perancangan software dan perancangan program.
1.    Perancangan hardware merupakan perancangan rangkaian-rangkaian yang dibutuhkan, antara lain rangkaian catu daya dan shield untuk arduino.



(Arifuddin, 2018)

 2.    Perancangan Sofware
Perancangan kerja perangkat lunak merupakan langkah yang paling vital dalam perancangan tsunami early warning system  arduino nano. Perangkat lunak menggunakan bantuan sofware Arduino 1.6.9 menggunakan bahasa pemrograman C++ dengan versi yang telah disederhanakan. Program yang telah dibuat kemudian
dicompile sehingga akan diperoleh file dengan extensi *.ino. File inilah yang nantinya akan didownload ke mikrokontroler arduino nano.
3.    Perancangan Program
Berikut rancangan program yang digambarkan dengan flowcart



Kondisi Air Laut


Jarak Antara Air Laut dengan Sensor
Pasang
Normal
Surut
1-100 cm
101-200 cm
201-300

Berdasarkan tabel diatas maka sensor akan menerima data, yang akan dikategorikan kedalam tiga kategori yaitu pada keadaan surut, normal dan pasang. Pada keadaan pasang dan surut Node Mcu akan mengirim pesan kepada pengguna smartphone, dan membunyikan buzzer.

Cp : Winda N.A. (085736015080)

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook